Penilaian Subjektif..

Sedikit atau banyak cukup menyebalkan..

Penilaian yang muncul dari luar-an..

Bukan secara kasat mata yang terdalam,

Tapi penilaian sesuatu dalam tempo sesingkat-singkatnya…

 

Penilaian yang berdasarkan sesuatu yang pertama terlihat..

First Impression menjadi penilaian awal sampai pada akhiran..

Sebuah penilaian yang kadang tidak adil secara kebenaran..

Seperti seseorang memegang seekor Gajah dan ditutup matanya..

 

Seseorang yang lain menyentuh belalai,

Seseorang yang lain menyentuh badan..

Ketika ditanya seperti apakah Gajah..

Semua orang memiliki pendapatnya sendiri..

 

Seperti penilaian terhadap setiap orang..

Masing2 memiliki perlakuan yang berbeda..

Penilaian seseorang tak bisa disama ratakan,

Banyak faktor yang mempengaruhi..

 

Sama juga dengan penilaian mata kuliah..

Semua dipukul rata kadang tidak adil.

Atau lantas karna hal remeh temeh seperti mahasiswa tidak sependapat dan tidak sepaham dengan sang dosen,

Maka penilaiaannya dianggap buruk..

 

Sesuatu yang sangat ironis..

Close Mind untuk beberapa hal,

Tapi parahnya, itu menunjukkan seseorang rendah dalam penerimaan..

Seharusnya keterbukaan pemikiran menjadi dasar..

 

Bukan atas dasar siapa yang berhak menilai..

Bukan begitu?

Orang yang merasa Benar terkadang terlalu meng’Eksklusif’ kan Diri

Gak semua orang sama,

Tapi rata-rata sama.

Toh siklus hidup memang gitu2 aja.

Yang beda paling Tujuan hidup masing-masing individu.

Yang sebenarnya itu pun udah ditentukan secara keseluruhan,

Toh udah aturan saklek yang mengharuskannya begitu.

Hidup di dunia kan cuma lewat aja..

 

Terus kalau orang udah tau kalo dia udah dijalan yang bener misalnya,

Kadang mereka terlalu nyaman dengan suatu keadaan dan gak bisa keluar dari zona nyaman tersebut.

Ya bagus klo itu terus benar, tapi kan gak selalu lurus-lurus juga..

Toh hidup memang ada saatnya naik – turun.

Bukan hanya dari segi finansial.

Tapi semangat dan segala halnya.

 

Point terpenting disini ya kita jangan sampai lupa diri “Siapa kita yang sebenarnya”

Kadang orang yang udah merasa ‘benar’ pun akan membuat kesalahan.

Apakah ‘benar’ menurut diri sendiri atau orang lain,

Atau kadar kecukupan iman yang tinggi,

Berdasarkan ‘kebenaran’ menurut keyakinan.

Semua Istimewa, TInggal Bagaimana Mengolahnya.

Coba jujur terhadap diri sendiri,

Kenapa sesuatu terjadi.

Orang lain gak tau kok, apa sebenarnya kekurangan kita,

Atau bahkan orang bilang karna kurangnya kita yaitu “Gak ada kelebihan”

woooh sadis tingakat dewa 😛

 

Percaya semua orang punya keindahannya masing2.

Entah dari performanya, pemikirannya, keahliannya.

Kalau kalian percaya dan bisa Meyakini bahwa diri mampu,

Percayalah alampun akan meyakininya bahwa benar kita mampu.

 

Keistimewaan itu, jangan disembunyikan atau disombongkan.

Kalian yang istimewa, ternyata ada tugas resmi dari apa dan mengapa kita diciptain..

Woooh tugas, serasa udah banyak tugas, gak usah ngomong2 tugas deh..

Haaa tugas yang satu itu yang penting.

TUgas kita yang sebenarnya..

Tugas apakah itu??

Temukan jawabannya setelah kita mampu jujur dan terbuka terhadap diri sendiri 🙂

Pikiran serasa Melayang..

Pernah terbayang bagaimana rasanya Pikiran tanpa ada pijakan?

Pernah terbayang bagaimana rasanya Pikiran melayang-layang penuh perkiraan?

Bagi orang mungkin ada yang terbiasa atau tidak,

Dan entah dari mana datangnya,

Setiap sesuatu yang datang untuk memberikan sentuhan2 respon pada syaraf terlalu cepat untuk membandingkan.

 

Dengan sedikit rangsangan, entah penglihatan, pendengaran, atau media lainnya bisa membuat pikiran langsung melayang2..

Sinkronisasi dengan bayangan yang ada dalam alam bawah sadar dengan kenyataan.

 

Jika tak diungkapkan.

Ragam pertanyaan, jawaban, perkiraan,

Berhamburan tanpa pernah permisi untuk datang menghadang..

Sesuatu yang mesti dicurahkan,

Bukan hanya sekedar perkataan tapi juga perbuatan.

Asliiiii Seharusnya..?

Asliii Seharusnya..???

Sisi ideal setiap orang itu kan beda-beda..

Ada saat dimana, kita akan bersitegang dengan sisi ideal orang lain.

 

Cara untuk mengatasi suatu ketegangan?

Btw sebelumnya, tau gak sih kalo urat2 kita tegang, khawatir, maka supplydarah keotak itu jadi minim?

Itu yang membuat kita sulit konsentrasi jika kita dalam keadaan tidak tenang, kalut, takut..

 

Sebenernya gak usah selalu seekstrim membantah orang dengan pendirian sendiri juga.

Tooh asliiii yang sebenernya kita gak pernah tau looh apa yang ada dipikiran mereka,

Kecuali kita memberi tahu,

Dan tak usah terlalu banyak berharap mereka langsung berubah.

Tooh pada akhirnya balik lagi dan kembali pada diri masing-masing ko 😀

 

Jadi gak usah juga jadi seorang super hero yang selalu bisa menumpas segala kejahatan,

Meski diantisipasi..

Jamur aja bisa tumbuh lagi ditempat lain,

Meski ditempat yang kita tuju, berhasil dihapuskan..

 

That’s our challenge..

Real Challenge

Pertengkaran

Kalau sesuatu indah tanpa pertengkaran…

Kenapa slalu ada keributan???

Kalau sesuatu itu lebih baik dengan Kesabaran…

Kenapa masih ada amarah???

Kalau sesuatu itu berurusan antara baik dan buruk…

Kenapa memilih suatu keburukan???

Jika sesuatu tampak manis tapi pahit dibelakang apakah itu bagus???

Ketika sesuatu pertemanan terluka,,,

Kenapa kemarahan yang menghadapi???

Apakah tidak ada suatu toleransi???

Jika sesuatu itu begitu indah bersama…

Kenapa harus sendiri???

Jika sesuatu tak ingin dipungkiri…

Kenapa harus bertanya???

Walau luka yang ada…

Walau pahit yang terasa…

Tetap manis yang dirasa…

Indahnya sebuah persahabatan…

Indahnya sebuah kekerabatan…

Melukai sesorang itu mudah…

Tapi mengobati luka itu sulit…

Jika ada sebuah perasaan menusuk relung jiwa…

Jika ada sebuah kata yang ternoda…

Maafkanlah…

Biarkan semua tampak baik tanpa luka…

 

by Dieni Mulyasari (Notes) on Friday, March 25, 2011 at 1:30pm

Kebencian

Sesuatu yang hilang tanpa jejak…

Membiarkannya pergi begitu saja…

Tanpa mendapatkan apa yang diinginkannya…

Membanguan sebuah jaringan dan memutuskannya begitu saja semaunya…

Tak disadari,,sesuatu itu hilang…

Sesuatu yang sulit didapatkan ditempat lain dan dibuang begitu saja sesuka hati…

Membiarkan sesuatu membeku seperti batu es yang tak pernah lagi mencair…

Hilangnya sebuah rasa…

Respect yang tak mau lagi muncul…

Karna kekecewaan yang mendalam dan kebencian atas kebodohan…

Menyalahkan orang tanpa perbaikan itu percuma…

Hanya kata tanpa makna…

Tanpa ada perbaikan dan perubahan…

Meluncur melalui sebuah amarah…

Tak terkecuali atas segala sesuatu yang membuat marah…

Merasa sombong karna telah memiliki sesuatu..

Ah tak perduli…

Menjadi orang yang mudah terpengaruh dan dipengaruhi itu sangat menyebalkan…

HHa,,tawa kasar terlontar..

Senyum kecut membalas…

tak kalah menarik dengan perang batin…

Perang sensasional pun terjadi..

Owwh ya apa hebatmu???

Apa yang bisa kau tunjukkan??

Keangkuhan dan kepalsuan yang ada…

Penipu kelas ulung..

Waaw dibalut dengan keanggunan dan kesempurnaan luar, belum tentu mewakili apa isi yang didalam…

Silahkan terbuai oleh mata fana dan kau akan rasakan akibatnya…

 

by Dieni Mulyasari (Notes) on Wednesday, March 16, 2011 at 1:36pm

Kuncup Mekar, Kembangkan Sayap Tanpa Malu..

Mendehem terlalu tinggi…

Menutup mata tanpa cahaya…

Membiarkan wajah memalingkan muka…

Berkata enggan untuk membuka…

 

Sesuatu yang teramat memalukan untuk bicara…

Jika diam tak lagi bercerita…

Langkah yang kendor untuk mendera…

Membiarkan diri tersudut diruang hampa…

 

Ketuk kecil untuk bercengkrama…

Ketika sesuatu terlampau jauh untuk dibuka…

Tersendat suatu asa tanpa suka…

Terlibat pertarungan dengan para pembela…

 

Bukan maksud untuk meronta…

Hanya terdiam kaku tanpa peristiwa…

Membiarkan sesuatu dalam duka…

Tidak bergerak tanpa suara…

 

Lirih sayup ingin memeranjat lara…

Ketika semua menggesek dengan kebisingan penuh logika…

Membakar urat raga yg tak berjiwa…

Enggan mati namun bertahanpun tak mau untuk menjaga…

 

by Dieni Mulyasari (Notes) on Friday, November 25, 2011 at 4:56pm

Kedengkian Menghabiskan Kebaikan dalam diri…

Terkadang kita terlupa terhadap sesuatu yang seharusnya difikirkan malah terlempar terhadap sesuatu yang tak perlu dipikirkan…

Terlupa memikirkan mana yang bahaya dan tidak bahaya…

Dalam hal ini tentu alasannya adalah selalu mencari2 c ‘kambing hitam’…

Semua gak akan selesai kalau kita terus mencari alasan…

Padahal peringatan, balasan sudah tentu ada yang memperhitungkan…

 

Terkadang kita lupa terhadap sesuatu yang menjadi tujuan sedang dalam perjalanan dihantam suatu rintangan…

Apa itu bentuknya hanya kita yang berhak mengambil sikap…

lantas sebenarnya tidak ada alasan untuk menyalahkan jika kita tak pernah introspeksi diri…

Jika kewajaran dalam suatu kesalahan dianggap biasa…

Tanggung jawab dilupakan, Jujur ditinggalkan…

Sedangkan energi terhadap semua yang kembali pada diri dibiarkan…

 

Menyayangkan suatu kebaikan yang hilang…

Karna sesuatu yang ditimpakan oleh keburukan…

Membakar diri dengan api yang menyulut kecil namun disikapi dengan sesuatu yang salah…

Semakin besar arang dihasilkan, semakin gelap dalam pemikiran…

 

by Dieni Mulyasari (Notes) on Thursday, December 8, 2011 at 7:20pm