Pertanyaan

pertanyaan 6

by Dieni Mulyasari (Notes) on Wednesday, March 21, 2012 at 1:29am

Aq bertanya untuk apa semua ini>?

Akankah ada sesuatu yang sia2?

ada hal yang lebih penting dan tetap saja kepentingan yang lain terlewatkan,

 

aq bertanya, dimana letak kepentingan itu?

seorang menjawab, kepentingan itu hanya demi keuntungan / pemenuhan tujuan sesorang,

seorang menjawab kepentingan itu tak sepenting apa yang dipentingkannya

 

Pertanyaan 4

by Dieni Mulyasari (Notes) on Wednesday, March 21, 2012 at 1:18am

Aq bertanya dimana dan mengapa orang menghindar?

orang pertama menjawab, menghindar bukanlah suatu alasan,

menghindar adalah karna adanya sesuatu yang ia tutupi..

orang kedua menjawab, meghindar hanya sebuah keterasingan dari orang yang tak memiliki keberanian.

 

Aq bertanya lagi, mengapa kita tak boleh menghindar..

orang pertama menjawab, karna waktu tak bisa dihindari,

orang kedua menjawab tak ada yang patut dihindari karna kita adalah manusia yang terpilih untuk tetap hidup

 

Pertanyaan 3

by Dieni Mulyasari (Notes) on Wednesday, March 21, 2012 at 1:13am

Aq bertanya, dimana kekeliruan itu berada?

orang pertama menjawab, itu ada disamping otak terluar dari otak saraf yang terhubung,

orang kedua menjawab, kekeliruan hanya ada pada kesalahan yang tak terkontrol..

 

mereka berdua bertanya kembali, kmana rasa bersalah itu ketika setelah diungkapkan?

apakah ia menguap menjadi sesal yang telah terucapkan, atau benar2 menjadi sebuah pelajaran berharga?

 

sesorang menjawab apakah pantas itu dilayangkan kepada kembali pada individu masing2?

 

apakah selalu pertanyaan kepribadian dikembalikan pada setiap manusia yang berpendar dibumi?

 

mereka terdiam, dalam hayalnya membayangkan,

kebisuan dalam berucap tak membenarkan kebisuan dalam bertindak..

kebisuan berfikir tak membenarkan pada kebisuan dalam berlogika

 

Pertanyaan2

by Dieni Mulyasari (Notes) on Wednesday, March 21, 2012 at 1:08am

Aq bertanya lagi tentang suatu kebenaran atau pembenaran..

Pertama apa memang pandangan yang membuat orang keliru bermula dari sebuah emosi?

orang pertama menjawab,

mungkin ya mungkin tidak..

Orang kedua terhibur mendengar pertanyaan itu, ini hanya sebuah permainan, dimana terkadang keadaan seseorang terlalu sulit untuk ditebak..

 

Aq bertanya lagi..

Apakah awal dari suatu kekecewaan..

orang pertama menjawab mungkin bisa jadi karna adanya suatu kekurangan yang tdk dirasa terpenuhi.

orang kedua menjawab mungkin pengharapan sesorang terlalu tinggi..

 

Aq bertanya lagi,

Kemudian seseorang berkata..

Kekecewaan itu hanya awal dari kehancuran seseorang,

Karna dengan kecewa ia tak mendapatkan apa yang diinginkannya, bahwa slalu ada suatu kebaikan dalam setiap kejadian…

 

Pertanyaan 1

by Dieni Mulyasari (Notes) on Wednesday, March 21, 2012 at 1:02am

Aq pernah bertanya,

Apakah ini suatu kesalahan?

Jawabannya bisa ya atau tidak.

untuk orang pertama, mungkin saja, karna seorang yang telah mengenal dirinya adalah orang yang tau seluk beluk dan alasannya..

untuk orang kedua menjawab, ya salah, krn itu menurut sudut pandang kebenaran orang ke2..

 

Aq bertanya lagi..

Apakah keadaan ini terlalu sulit?

Orang pertama menjawab, tidak, ini cukup menyenangkan, terlalu bagus dari tampak luar untuk orang baru,

Kemudian orang kedua menjawab, ya terlalu hebat km bertahan dengan keadaan itu..

 

Aq bertanya lagi.

Apa yang harus diperbuat dalam kedua sudut pandang yang berbeda.

Dan seorang berkata,

Tak usah dengarkan apa kata orang lain, mereka hanya melihat pada sisi mereka memandang, sedangkan kebutuhan dan pengenalan lingkungan yang sebenernya ada pada setiap individu yang menjalaninya..

Kedudukan Manusia

Apakah ada suatu yang salah dalam hal yang berbeda,Kenapa orang selalu ingin mengutamakan suatu pendapat darinya dimenangkan,

Jika tak pernah mau mendengarkan orang lain?Apa ia akan tau bagaimana orang yang dipermainkannya hanya demi suatu kemenangan atas kedudukan dari sisi duniawinya?

Pemimpin seperti apa yang selayaknya dijadikan suatu pimpinan yang dapat menuntun para pengikutnya?

Bukankah pemimpin yang baik dalam agama seorang muslim mengikuti semua kepribadian yang dicontohkan seorang Rasulullah dan nabi pada masanya??

Jika itu tidak diketahui bukankah kita selayaknya mempelajari bagaimana sebuah sikap kepemimpinan untuk menjaga setiap kehormatan dari umatnya???

 

Menghubungkan cara pandang manusia secara duniawi, bukankah terlalu banyak yang terlewati???

Terlalu sempit untuk dibela dan diutamakan????

Jika manusia diberikan pemikiran dan hati nurani untuk mendengarkan setiap isi hati,

Kenapa itu disalahgunakan???

Jika manusia memang tak kekal hidup didunia, kenapa masih saja meributkan sesuatu yang tak kekal itu???

Untuk apa semua itu???

 

Atas dasar kepuasan kemenangan semata???

Kedudukan tertinggi diantara manusia yang lain???

Atau demi kepuasan hati dan pemikirannya???

 

Apa yang tidak dimengerti, bukakan segala pintu hidayah,

Apa yang bisa dipelajari, ambil hikmahnya,

Apa yang bisa diperbaiki, lakukanlah,

Jika suatu kesalahan hanya menjadi satu gelintir menjadi bola lautan tanah hitam,

Tidak dan terima kasih…

 

Masih banyak pilihan yang lain, mungkin bisa lebih baik dan bisa lebih bermanfaat…

Jauhkan dari segala fitnah dan marabahaya yang datang dari kesalahan diri sendiri atau orang lain,

Yang disengaja atau tidak sengaja..

 

Tak melepaskan tangan seolah manusia suci yang beriman,

Hanya manusia yang selalu mencari jati diri jika ia mau belajar…

Lepaskan keangkuhan diri dan kesombongan diri jika itu hanya menjadi duri yang terlalu dalam untuk ditusukkan..!

 

by Dieni Mulyasari (Notes) on Saturday, March 10, 2012 at 11:43pm

Ada hal lain yang mungkin datang tanpa diduga..

 

Kalau misal semua pemikiran dihabiskan pada satu permasalahan yang begitu simple namun dibuat rumit,

Sama saja kita menutup celah cahaya atau mungkin kegelapan lain yang datang sudut yang berbeda…

Kalau seandainya saja masih berkelumit dengan satu persoalan yang sebenernya bisa diselesaikan dengan waktu yang singkat tanpa memperparah keadaan…

 

Ada waktu2 yang lain yang sebenernya hanya muncul pada sebuah keinginan…

Kesadaran itu tak perlu dipaksakan,

Tapi melainkan bukakan pada sudut pandang yang lain…

Dianalogikan pada sebuah logam yang memiliki 2 sisi yang berbeda satu diantaranya tak bisa melihat satu sama lain,

Tetapi yang dapat melihat dari sisi lain melainkan benda atau barang pada pihak lain…

 

Tak usah sebenernya terlalu mempersoalkan apa yang sebenernya bisa diselesaikan,

Jika masalah lain pun bisa timbul dari arah dan sisi yang berlawanan,

mencegah yang akan datang dan memperbaiki apa yang bisa dilakukan,

Kenapa tidak???

by Dieni Mulyasari (Notes) on Sat

urday, March 10, 2012 at 11:56pm

Kontribusi…

Pembagian kerja,

Job description.

Penjabaran dalam setiap perkataan…

Apa yang bisa dilakukan hanya untuk mendorong orang untuk bekerja?

1. apakah pantas memperlakukan orang sebagai kuli kerja?

2. permainan berjangka yang melemparkan segunung batu berjatuhan

3. kepentingan urusan mempertahankan 1 presisi

Image/ Pencitraan bukan dari kenyataan???

Terlalu lucu sangat lucu..

Ketakutan kejatuhan muka dihadapan orang lain?

Ketakutan kehilangan wibawa yang seolah ingin ditunjukkan?

Hanya kamuflase? Bunglon?

Kambing berbulu Srigala?

 

Berhentilah, Memuakkan semua itu,

Dikira ini adalah akhir?

Belum ini baru permulaan.

Masih ada hal lain yang bisa dipecahkan..!

Tunggu saja hingga waktunya tiba..!

Atau memang tak teracuhkan lagi>?

Lihat saja sampai permainannya habis..

 

-Games Over

 

by Dieni Mulyasari (Notes) on Sunday, March 11, 2012 at 5:40am

Kembali pada Keangkuhan

Wah raganya cukup menunjukkan,

Ambisinya yang terlalu meninggi,

Senyumnya menunjukkan kesinisan,

Bicaranya yang tak mau terkalahkan,

Mencari satu peluang dari pembicaraan.

Menutup segala kemungkinan untuk orang lain.

 

Upzz ternyata eh ternyta membatu ingin melemparkan batu…

Upzz ternyata ingin menggerakan dan ternyata salah..

Upzz ingin manaikkan namun akhirnya dijatuhkan…

 

by Dieni Mulyasari (Notes) on Sunday, March 11, 2012 at 5:43am

Masih adakah cukup waktu??

Bila kini waktu semakin terasa tak berarti…

Bila semua kesalahan mulai naik dengan ketinggian..

Ketika sesuatu semakin tak terarahkan???

Masih adakah kesempatan???

 

Bila semua masih diberikan kesempatan untuk kesekian kali, mengapa masih saja senang dengan sebuah kesalahan??

Bila memejamkan mata itu sesuatu yang menakutkan,

Bila kesiapan akan kematian itu masih belum cukup untuk mengantarkan kita pada akhirat,

Mengapa masih saja kita senang dengan kepura2an dan kepalsuani???

 

Mau sampai kapan semua ini???

Bila semua yang tak pasti selalu dikhawatirkan,

Bila semua yang harus diberikan pertanggungjawaban masih saja dilepaskan?

Bila semua kepercayaan masih juga perlu untuk diingkari,

Begitu istimewakah manusia itu??

 

by Dieni Mulyasari (Notes) on Sunday, March 11, 2012 at 11:03am

 

 

Bayang Semu

Terpojok aku melihat,

Bayangmu sungguh semakin dalam…

Tak berani aku berucap..

Selangkah tak pasti yang aku temui…

 

Kepergianmu mungkihkah akan meninggalkan jejak?

Dalam setiap kata,

Aku tak berani berucap…

Kembali terdiam,

Dan habis dengan duniaku sendiri…

 

Kini kau benar pergi,

Bayangmu semakin jauh terpendar dalam kabut ilusi,

Meringkih sontak aku menderu..

Tak berani aku menatap…

 

Akankah kau datang menghampiri?

Tanpa bertanya mengapa kau harus menemui?

Hanya dituntun oleh khayal yg semakin terlihat,

Semakin dekat kau menatap..

 

Tak terucap dengan kata,

Raga itu mengungkap,

Mata itu tersirat,

Dan cukup dengan merasa semua terlihat..

 

Datang dan berpamitlah,

Kau belum menjadi siapa aku,

Aku belum menjadi siapa kau,

Tapi itu tak mengganggu jarak yang terhambat,

Hanya sebagai tempat untuk saling menguji diri…

 

by Dieni Mulyasari (Notes) on Wednesday, March 21, 2012 at 9:35am

Kebijaksanaan…

Kebijaksanaan itu sebenernya apa sih???Kebaikan diantara suatu pilihan???

Pemilihan suatu kebenaran dalam jalan yang benar?

Tidak selalu..

 

Kebijaksanaan…

Datang dari kedewasaan??

Tidak juga,

Datang dari pemahaman?

Mungkin,

 

Lalu manfaat kebijaksanaan itu apa?

Meraih dengan rendah hati dan selalu berada dalam suatu pemikiran yang lurus??

mungkin.

Bisa memberikan satu arahan yang bukan palsu..

Ya tentu…

 

Bagaimana orang mendapatkan kebijaksanaan itu??

Berteori???

Tidak juga,

Belajar dari buku?

Mungkin juga,

Mengasah dengan logika?

Bisa jadi…

 

Terus?

Terusnya apalagi?

Terusnya bagaimana menerapkan semua itu?

Mengambil garis lurus dari setiap peristiwa?

Mengambil hikmah dari setiap kejadian?

Mengambil sisi positif dari setiap pemikiran?

 

Akankah tertipu oleh tipu daya?

Tidak juga,

Lantas kebijaksanaan itu apa?

Lahir dari satu bisikkan?

Mungkin juga,

Hati nurani yang tanpa celah untuk mudah ternodai?

Mungkin,

 

Terus apalagi yang bisa mempertahankan kebijaksanaan itu untuk terus tetap berada pada diri seseorang?

Keinginan belajar dan belajar?

Tentu

Keinginan untuk selalu membawa perbaikan?

Pasti…

Apakah penuh dengan pamrih???

Tidak, orang bijak tidak akan mengatakan bijak pada dirinya sendiri,

Melainkan yang merasakan dari seorang bijak adalah oranglain…

 

Cukup dengan umur yang melampau dari batas normal?

Tidak juga,

Kelahiran bijaksana itu tidak muncul atas dasar umur…

Umur itu hanya pengurangan masa hidup orang lain…

Apakah bijaksana iitu dimunculkan dari ilham yang tiba2???

Rasanya tidak juga,

Bukankah semua dimunculkan karna berproses??

Terus, proses apa yang bisa melahirkan seorang yang bijaksana?

 

Bijaksana itu hanya sekedar satu gambaran untuk menerangkan kepribadian seseorang,

Bukan berupa wujud supermen atau sang super hero…

Tetapi Bijaksana adalah sebuah sikap yang bisa dirasakan bukan untuk dibanggakan..

Bukan begitu???

Atau masih ada deskripsi yang kurang jelas, dan terlalu sulit untuk dipahami??

 

by Dieni Mulyasari (Notes) on Sunday, March 11, 2012 at 6:06pm

Terlalu manis, sungguh manis..!

Lihatlah semuanya, yang berakal pendek tentulah pecundangnya..!

Lihatlah segalanya, yang berakal sempit tentulah kebodohannya..!

Lihatlah sedikit saja, terfokus dengan apa yang diinginkannya,

Maka dialah pemenangnya..!

 

Semua ini, semua ini akan ada akhirnya…!

Cepat atau lambat tentulah ada pangkalnya..!

Waktu yang berlalu biarlah berlalu,

Karna kini memang semua tak akan kembali..!

 

Tahapan demi tahapan sungguh meyakinkan,

Ini semua adalah suatu kesalahan..

Detak dalam derap,

Semua itu hanya sekelumit pelarian dari suatu tanggungan..!

 

by Dieni Mulyasari (Notes) on Saturday, March 24, 2012 at 12:56am

Kematian langkah pada detak pertama

Gambarkan suatu pencapaian,

Hingga tiba suatu penempatan,

Lihatkan gerak meraba,

Satu tempat presisi dengan logika..

 

Tak cukup untuk satu kerah,

Telunjuk bermain dengan parah,

Tersenyum dalam kepalsuan,

Yang pada nyatanya itu semua hanya sebuah kebohongan,

 

Merantai langkah, dengan percuma,

Seakan sesuatu dengan sia-sia..

Permainan cukup menjadi permainan,

Dan tibalah saatnya untuk berdema

 

by Dieni Mulyasari (Notes) on Saturday, March 24, 2012 at 1:06am