Adakah suatu rasa urat malu yang hilang?
Untuk mengumbar sesuatu yang bersivat individual?
Masih adakah rasa malu untuk yang berlebihan?
Dalam benak itu sebuah keistimewaan?
Seolah kata istimewa, istimewa dan istimewa,
Seberapa besar seseorang ingin dibilang, dicap dan ditekan sebagai yang teristimewa?
Batasan apakah yang menciptakan suatu keistimewaan tanpa menilai adanya suatu kebenaran.
Mutlak suatu aturan, batasan penglihatan pendengaran juga ucapan.
Sesuatu yang belum usai, sesuatu yang belum tampak,
Sesuatu yang jelas terlihat,
Kesucian yang dirampas, untuk kebahagiaan?
Kebahagiaan apakah itu? Diluar mata logis untuk suatu hal yang bersifat kedewasaan.
Pilihan adalah suatu keharusan, Ilmu menjaga diri dalam kehinaan,
Masih belum cukupkah pelajaran? Untuk setiap kejadian peristiwa dalam sejarah?
Kemunafikan manusia dengan segala keutuhan,
Merusak keindahan ciptaan Tuhan yang diberikan..
Laknat kata laknat, mudahlah diucapkan,
bukan kata tabu untuk setiap kelakuan yang dilakukan tanpa pikiran,
Rusak akal juga pikiran, Buta dunia dengan kesenangan.
mereka berucap itu Kelakuan binatang? Kasian sekali binatang dijadikan tameng,
Sedang setiap makhluk memiliki keterangannya sendiri yang lebih jelas.
Pedoman hidup dalam setiap aturan, Kehilangan aturan hanya memunculkan suatu kekacauan.
Tidak adakah dalam benak untuk kekalutan?
Membiarkan diri terhina tanpa paksaan, malah menyodorkan diri menjadi budak hinaan..
Dunia itu tidak kejam, tapi manusia yang diperbudak setan yang kehilangan segala daya dan upaya untuk melawan setiap kejahatan.
Bangunlah hei bangun.. Peradaban yang rusak, untuk apalah tetap ada?
Kerusakan iman tanpa ada tujuan, Kesenangan sesaat menjadi kelucuan.